Rabu, 11 Februari 2009

REFLEKSI OPEN CLASS

REFLEKSI OPEN CLASS
LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH
SMP NEGERI 1 SRANDAKAN

Mata Pelajaran : I P S
Kelas : IX-A
Hari, Tanggal : Sabtu, 7 Februari 2009
Guru Model : 1. Sumijartini, S.Pd
2. Suratno, S.Pd
Moderator : Setyo Hamrullah, S.S
Waktu : Open Class : 10.10 – 11.30
Refleksi : 12.30 – 14.30
Kesan Guru Model :
Suratno, S.Pd
· Merasa senang observer dapat mengikuti open class
· Mohon Bapak/Ibu menyampaikan hasil observasi
Pendapat Observer :
Interaksi siswa-siswa
Astuti
· Secara kesluruhan bagus, diskusi hidup, kompak, bekerja sama
· Kelompok 7 kerja agak lambat, diminta melihat peta tetapi malah melihat LKS
Masalah :
Kerja lambat
Solusi :
Tri Susiami :
Siswa membuka LKS, buka petanya salah, semestinya Asia Tenggara, tetapi malah Maluku.
Semestinya siswa hanya buka Atlas saja tanpa buku LKS.
Sutrismiyati :
Guru model sudah memberikan Atlas namun waktu terlambat, siswa sudah membuka LKS.
Sebaiknya sejak awal guru model menentukan Atlas yang akan digunakan.
Sebaiknya atlas sama untuk semua siswa.
Tanggapan Guru Model :
Guru merasa eror karena harus menyiapkan open class dan klarifikasi sertifikasi.
Interaksi siswa-guru
Binti Rosichotul Himmah
· Yang menjawab langsung hanya siswa-siswa itu-itu saja.
· Siswa bisa menjawab, tetapi malu atau takut untuk menjawab.
Permasalahan:
Siswa enggan untuk bertanya atau menjawab
Solusi
Sugeng Wibawa
· Denah tidak tepat
· Kelompok 1 ditunggu guru model, diskusi dapat hidup.
· Guru mengamati dan mendampingi semua kelompok
Sugiyanta :
· Sampaikan dulu pertanyaan, baru meminta siswa untuk menjawab.
Sri Purwanti :
· Untuk mengaktifkan, guru model bertanya kepada kelompok yang lain untuk menanggapi jawaban siswa yang telah menjawab.
· Siswa dianjurkan untuk bertanya jawab dengan kelompk yang lain
Murni Astuti :
· Setelah siswa menjawab, memancing kepada kelompok yang lain untuk mengulang inti jawaban.
Interaksi siswa-media
Mujinem :
· Penggunaan buku dan atlas, kelompok 8, sudah punya atlas tetapi belum lengkap, terus berusaha untuk pinjam pada kelompok lain, tetapi tidak boleh.
· Siswa menjawab LKS dari mengamati peta, tetapi menjawab dari buku LKS.
Tri Susiami :
· Penggunaan white board, semestinya untuk menyimpulkan.
· Sebaiknya yang ditulis di white board, berupa peta konsep, sehingga timbul kreativitas siswa
· White board digunakan untuk penilaian unjuk kerja.
Sutrismiyati :
· Hasil kerja siswa, setelah siswa mempresentasikan , kelompok yang lain hasil kerjanya masih di kelompok sehingga siswa tidak konsentrasi pada presentasi. Sebaiknya jika waktunya untuk presentasi, kerja kelompok harus dihentikan.
Masalah :
· Ada siswa yang konsentrasi tetapi masih ada siswa yang menyelesaikan kerja kelompok.
Tutik DE :
· LKS yang dikerjakan pertanyaan-pertanyaan.
· Jawaban dua siswa yang maju presentasi belum diulas, sehingga belum ada ketegasan dari guru model.
Masalah :
Belum ada ketegasan guru dalam memberikan komentar pada jawaban siswa.
Siswa Pasif :
Astuti :
· Semua siswa aktif, tidak ada siswa yang pasif meskipun ada siswa yang menjawab pertanyaan dengan melihat jawaban siswa lain.
Zulaeka :
· Lukman, pada menit ke-35 kelihatan sedih, topang dagu, mungkin ada masalah, bertanya tetapi tidak ada teman yang bisa menjawab denga puas.
Tri Susiami :
· Kelompok 4, Nanang melamun, topang dagu, tetapi untung bersama Puji Giri, sehingga begitu melamun siswa yang lain memberikan semangat.
Kusrini :
· Kelompok 6, Teguh dari diskusi hanya diam, melihat temannya yang berdiskusi, ditanya temannya hanya diam.

Siswa diam karena berpikir, memperhatikan
Istinah :
· Semua siswa aktif, pembelajaran perlu pengamatan, sehingga siswa banyak yang konsentrasi pada tugas LKS.
Tri Susiami :
· Semua siswa diam pada saat Pak Ratno menampilkan globe Asia Tenggara
Pelajaran Berharga pada Pembelajaran :
Muh. Saeful Effendi :
· Sesuatu yang baru bagi guru model mesti akan diperhatikan siswa.
· Usaha setiap pertemuan ada sesuatu yang baru.
Mujinem :
· Siswa HEBAT, dengan penampilan Pak Ratno yang tampil beda dari biasanya.
Suhartini :
· Guru harus menyampaikan sesuatu yang baru,
· Guru harus meningkatkan diri untuk menguasai teknologi.
Tri Susiami :
· Telah terjadi kolaborasi antara pelajaran geografi dan TIK
Pengawas : Suhaimi Syukur
· Siswa pasif : Ridwan, Lukman, kedua siswa kurang bergairah.
· Siswa yang agak tegang, penasaran : Teguh,
· Guru model memberikan sedikit informasi, kemudian mengamati siswa dalam bekerja.
· Jangan langsung menyampaikan hal yang negative pada siswa secara langsung.
· Guru model perlu melakukan pendekatan pada siswa yang bermasalah.
· Siswa-guru : sudah berjalan tetapi kurang merata, sehingga semua siswa terbimbing, tidak ada satupun siswa yang tertinggalkan.
· Ada siswa yang gigit jari, karena guru model suaranya agak pelan, posisi tempat duduknya di pojok terus.
· Setiap hal yang baru sangat menarik dan mudah untuk menarik perhatian siswa
· Manajemen waktu belum kelihatan, waktu untuk bekerja bagi siswa dibatasi, agar siswa terpacu untuk segera menyelesaikan tugasnya
· Denah mohon diperhatikan.
H. Edi Prajitno, M.Pd
· Terima kasih atas atensi warga SMP 1 Srandakan
· Tgl 21 dan 28 ijin, untuk membimbing Guru SMP yang sekolahnya NUNnya rendah.
· Soal Uji Coba UN.
· Merasa senang dengan LSBS SMP 1 Srandakan
· Inovasi pembelajaran dapat merangsang siswa untuk
· Siswa tidak tegang, yang tegang guru model
· Saat akan menampilkan siswa : belum dijelaskan apa yang harus ditulis di white board.
Sri Indra Dwiyatno
· Selamat kepada Guru Model
· Surat Kepala Dinas yang membebani
· Ada 3 acara yang tidak tuntas.
· Bangga yang dikerjakan hari ini mungkin akan kelihatan di waktu-waktu mendatang
· Pelajaran yang berharga dapat menjadi bahan bagi guru yang lain

Kamis, 05 Februari 2009

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) DI S

ABSTRAK

Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah upaya untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika siswa kelas IX-B di SMP Negeri 1 Srandakan.
Tindakan guru untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika, yaitu menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction (TAI). Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak tiga siklus. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 21 Nopember 2008, Siklus II dilaksanakan pada tanggal 22 Nopember 2008, dan Siklus III dilaksanakan pada tanggal 28 Nopember 2008. Pada setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, implementasi, observasi, dan refleksi. Lokasi penelitian di SMP Negeri 1 Srandakan Bantul. Adapun subyek penelitian adalah siswa kelas IX-B semester 1 tahun pelajaran 2008/2009 sebanyak 40 siswa. Penelitian Tindakan Kelas ini dikatakan berhasil apabila ada peningkatan motivasi belajar matematika siswa yang ditunjukkan dengan kenaikan skor rata-rata motivasi belajar matematika dan peningkatan hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan peningkatan nilai rata-rata tes hasil belajar dengan nilai rata-rata tes minimal 80. Instrumen yang disusun berupa tes, lembar observasi, dan angket.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi belajar matematika siswa kelas IX-B SMP Negeri 1 Srandakan menjadi meningkat. Berdasarkan hasil angket terjadi peningkatan rata-rata skor motivasi belajar matematika sebesar 10,375, dari 72,5 sebelum adanya tindakan menjadi 82,875 pada siklus 3. Hasil belajar matematika siswa Kelas IX-B SMP Negeri 1 Srandakan menjadi meningkat. Berdasarkan hasil Tes Hasil Belajar terjadi peningkatan rata-rata nilai sebesar 35, dari 62 sebelum adanya tindakan menjadi 97 pada siklus 3.

Kata kunci : Model Pembelajaran Tipe TAI, Motivasi, Hasil belajar